Rabu, 13 November 2019

Oke, gue mau cerita dan cerita ini sangat membuat gue bersyukur sekali mempunyai keluarga yang baik-baik aja. Oke kita mulai, gue kenal sama dia baru 5 hari (sekarang tanggal 13 November 2019) berarti 5 hari yang lalu pertama kita kenal. Sebut saja nama dia Vivi temen kantor di sebuah perusahaan yang ada di Indonesia. Jadi baru 5 hari kenal Vivi udah banyak cerita tentang keluarganya yang ternyata brokenhome. Vivi cerita bahwa keluarganya hancur. Nyokapnya sampe jual-jual barang yang dipunya hanya untuk suaminya kuliah S2. Sampe dia berpesan untuk jadi wanita yang mandiri dan bekerja keras. Sekalipun jadi istri harus bekerja. Dia gaksuka dengan pasangan kalo pacaran ngomongnya "anjing, bangsat" walaupun bercanda. Yes! Aku sejalan dengan pendapat Viva. Suka heran sama pasangan yang kalo manggil "Eh anjing lagi ngapain sih lu" heran banget. Mereka pacaran udah bicara dengan kata-kata kotor seperti itu gimana mantinya kalo sudah menikah apakah tetap manggil dengan kata-kata itu? Astagfirullah. Bokap Vivi beli rumah di Cirebon, dia cerita disana ada 3 kamar. 1 kamar utama untuk ayahnya. 1 kamar sedang untuk ditempati ponakan ayahnya (sepupu Vivi) dan 1 mya lagi kamar kecil, seperti kamar untuk pembantu. One day Vivi nginep di rumah ayahnya yang Cirebon dia bilang sama ayahnya mau kamar yang besar karena Vivi sudah besar. Ayahnya malah bilang tidur di kamar ayah aja yang besar. Jelas vivi gamau. Dia mau kamar yang setara dengan sepupunya itu. Ayahnya malah menawarkan kamar pembantu untuk dia. Jelas dia marah dan menyangkal ayahnya memangnya aku ini pembantu. Vivi tidak suka dengan sepupunya yang tinggal di rumah ayahnya itu. Karena sepupunya sering sekali membawa masuk pacarnya ke rumah itu. (Vivi tau dari instagram sepupunya itu). Vivi dari kecil tidak merasakan kasih sayang orang tua. Berbanding terbalik sama gue yang penuh kasih sayang orang tua (alhamdulillah). Dia cerita sampe mau bunuh diri, sampe depresi ngeliat ayahnya main cewe lah. Bertingkah ini lah. Itu lah. Dan disitu mata gue udah berlinang ngeliat dia cerita. Tatapan dia yang sedih namun juga kuat. Vivi benci sama ayahnya bahkan ada niatan mau membunuh ayahnya. Itu kenapa vivi ingin melanjutkan S2 karena ingin menjadi wanita yang mandiri dan tidak mengandalkan lelaki (btw nyokapnya Vivi ibu rumah tangga). Dan gue bener-bener bersyukur punya keluarga yang sangat sayang dan support. Memang anak tumbuh berdampingan dengan kasih sayang kedua orang tua. Jika kehilangan kasih sayang dri ayah ataupun ibu. Hilang sudah jati diri anak tersebut. Bener-bener kesentuh banget dan membuat mata melihat lebar dunia ini. Aku fikir cerita-cerita brokenhome hanya ada dalam sinetron ataupun film. Tetapi aku bisa menyaksikan nyata Vivi cerita penuh dengan kesedihan di raut wajahnya namun dia menutupinya. Terimakasih Vi untuk ceritanya yang selalu membuat aku bersyukur sama Allah SWT. Semoga kamu bahagia selalu dan selalu dalam lindungan Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar