Rabu, 13 April 2016

Pengertian Uang, Sejarah Uang, Munculnya Uang

UANG


Pengertian Uang Menurut Ahli
  • A.C Piguo dalam bukunya “The Veil Of Money” yang dimaksud uanga adalah alat tukar.
  • D.H Robertson dalam bukunya Money yang dimaksud dengan uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang.
  • R.G Thomas dalam bukunya Our Modern Banking menjelaskan bahwa uang   adalah seseuatu yang tersedia dan diterima umum sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barabg dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya.

Pengertian uang. Uang adalah suatu alat untuk melakukan tukar-menukar dan juga untuk melaksanakan kegiatan ekonomi lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang meliputi konsumsi, distribusi, dan produksi diperlukan suatu benda atau alat yang berfungsi untuk mengukur, menukarkan, dan sekaligus melakukan pembayaran dalam pembelian barang dan jasa. Uang digunakan oleh konsumen untuk membeli barang dan jasa yang diperlukan. Dalam distribusi uang diperlukan untuk membeli barang guna dijual kembali. Bagi produsen, uang diperlukan untuk membeli bahan-bahan baku yang kemudian diolah menjadi barang siap pakai yang dijual kepada masyarakat. Berikut ini macam-macam definisi uang:
  • Secara umum, uang adalah suatu alat yang diterima dan dapat mempermudah proses tukar menukar.
  • Menurut fungsinya, uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
  • Menurut hukumnya, uang adalah benda yang ditetapkan undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah.
  • Menurut nilainya, uang adalah satuan hitung yang dapat digunakan untuk menyatakan nilai. 
Dengan demikian, pengertian uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam bermacam-macam transaksi pada daerah tertentu yang keberadaan serta penggunaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.





Agar uang dapat diberlakukan sebagai alat tukar dalam perekonomian, uang harus memenuhi syarat psikologis dan teknis. Syarat psikologis, yaitu uang harus dapat memuaskan keinginan orang yang memilikinya. Adapun syarat teknis uang sebagai berikut:
  • Tahan lama, artinya tidak mudah rusak (durability).
  • Nilainya tetap, artinya nilai sekarang sama dengan masa yang akan datang sehingga masyarakat percaya bahwa menyimpan uang tidak akan rugi (stability of value).
  • Mudah dibawa ke mana-mana, artinya jika melakukan transaksi dalam jumlah yang besar, pemilik uang tidak mengalami kesulitan dalam pembayaran (portability).
  • Mudah dibagi, artinya dalam melakukan transaksi sekecil apa pun, uang mempunyai pecahan dan nilainya tidak berkurang (divisibility).
  • Adanya kelangsungan pemakaian (kontinuitas).
  • Disenangi umum (acceptability).

Dalam perekonomian modern, uang mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi asli dan turunan. Fungsi asli uang sebagai berikut:
  • Alat tukar, maksudnya uang memungkinkan seluruh transaksi dilakukan.
  • Alat satuan hitung (pengukur nilai), maksudnya uang digunakan untuk menghitung harga sebuah barang.
Fungsi turunan uang sebagai berikut:
  • Alat penimbun kekayaan (alat untuk menabung), maksudnya uang tidak hanya memberi kebebasan kepada masyarakat untuk memilih apa yang akan dibeli, tetapi juga untuk menentukan kapan mau membeli sesuatu. Oleh karena itu, timbullah keinginan masyarakat untuk tidak segera menggunakan uang, tetapi menyimpan dalam bentuk tabungan atau deposito yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali untuk dibelikan barang dan jasa.
  • Alat pemindah kekayaan, maksudnya uang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
  • Standar pembayaran yang ditangguhkan, maksudnya uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
Transaksi perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali.dilakukan dengan pembayaran dikemudian hari atau kredit. Penggunaan uang sebagai alat perantara dalam tukar-menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu sesuai dengan yang diharapkannya. Dengan kata lain, mutu benda yang akan diperolehnya di masa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang. 




Sistem Barter

Zaman dulu kehidupan manusia masih sangat sederhana, pada masa itu masih belum ada uang. Karena kehidupan masih sederhana manusia memenuhi kebutuhan hanya dengan bercocok tanam, berburu, dan beternak. Agar kebutuhan hidup mereka terpenuhi manusia umumnya tidak melakukan pembelian melainkan dengan melakukan barter. Ada yang bertukar hasil bumi dengan hasil buruan maupun kebutuhan lainya.


Munculnya Uang

Seiring dengan berkembangnya zaman sistem barter mulai ditinggalkan karena banyak merugikan serta kurang praktis. Akhirnya manusia mulai menggunakan benda-benda tertentu sebagai alat tukar seperti garam, kulit kerang, manik-manik, tembaga, dan benda-benda lainya.
Pada abad ke-17 M sejarah uang pun berubah dan semakin berkembang. Alat tukar yang digunakan pun mulai menggunakan logam. Adapun logam-logam yang digunakan adalah emas dan perak. Semenjak saat itu pertukaran semakin mudah dengan menggunakan uang. Seiring berjalanya waktu penggunaan uang logam dari emas dan perak mulai digantikan dengan uang kertas.


Jenis-Jenis Uang

Uang yang beredar dalam masyarakat atau menurut lembaga yang mengeluarkan dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :

• Uang kartal
Uang kartal adalah alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.

• Uang giral
Uang giral merupakan uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Untuk menarik uang ini, orang menggunakan cek. Cek yang dibuat atas nama statu rekening deposito merupakan perintah kepada bank untuk membayar kepada orang yang ditunjuk pemilik rekening.

Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara hukum tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak dapat dituntut. Untuk mengambil uang giral dapat digunakan cek atau giro.
a) Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana, dimana cek dikenal ada tiga macam:
1. Cek atas unjuk
2. Cek atas nama
3. Cek silang.
b) Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Jadi Giro bilyet tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya.


Jenis-jenis uang menurut bahan pembuatannya dibedakan menjadi :

• Uang logam

Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak memenuhi syarat-syarat uang yang efisien. Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima orang. Disamping itu, emas dan perak tidak mudah musan. Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit
yang lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.

Uang logam memiliki tiga macam nilai, yaitu :

1. Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
2. Nilai Nominal yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp.100,00,-), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00,-).
3. Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan statu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00,- hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 1.000,00,- dapat ditukarkan dengan semangkuk
bakso.

• Uang kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran
yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).


Jenis-jenis uang menurut nilainya dibedakan menjadi :


• Uang penuh (Full bodied Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera diatas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain nilai nominal = nilai intrinsik. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Contoh : uang emas dan uang perak.

• Uang tanda (Token Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang tanda apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp. 1.000,00,- pemerintah mengeluarkan biaya Rp. 750,00,-.
Contoh : uang kertas


TEORI UANG
Teori uang dikolompokkan menjadi dua, yaitu teori nilai uang dan teori perubahan nilai uang.
1.      Teori Nilai Uang
a.       Teori barang
Menurut teori barang, uang murni berasal dari barang. Oleh karena itu, daya beli uang tergantung dari permintaan dan penawaran, kegunaan marjinal, serta biaya pembuatan uang tersebut.
b.      Teori nominalis
Nilai uang merupakan nilai yang tertlis pada uang tersebut. Nilai uang bukan ditentukan oleh niali bahan, tetapi oleh nominal yang tertulia pada uang tersebut.
2.      Teori Perubahan Nilai Uang
Dalam kegiatan ekonomi, nilai uang bisa berubah. Apabila harga turun berarti nilai uang naik dan sebaliknya.
a.       Teori kuantitas
Jumlah uang yang beredar ada hubungannya dengan tingkat harga. Artinya, perubahan jumlah uang beredar memengaruhi harga. Jika jumlah uang beredar kurang, maka harga-harga akan cenderung turun. Sebaliknya, jika uang beredar bertambah, maka harga-harga akan naik.
M = kP
M  = uang
k    = konstanta
P   = harga
Teori kuantitas mengandung kelemahan karena teoi ini menganggap uang sebagai alat tukar. Teori kuantitas mengansumdikan bahwa setiap penambahan atau pengurangan jumlah uang yang beredar berhubungan secara langsung dengan tingkat harga. Teori ini tidak menyadari bahwa uang bukan hanya untuk membeli barang, tetapi dapat juga diinvestasikan atau ditabung.
b.      Teori transaksi
Iving Fisher elengkapi teori kuantitas dengan memasukkan unsur kecepatan peredaran uang dengan menggunakan rumus berikut:
MV = PT
M  = jumlah uang beredar
V   = kecepatan perputaran uang
P   = jumlah barang dan jasa
T   = tingkat harga umum

c.       Teori pendapatan
John Maynard Keynes mengemukakan bahwa motif memegang uang adalah:
(1)   Motif transaksi. Transaksi terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Transaksi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin besar tingkat pendapatan, semakin besar kemungkinan untuk melakukan transaksi.
(2)   Motif berjaga-jaga. Motif ini didasarkan pada adanya ketidakpastian keadaan. Oleh karena intu, kita mempersiapkan sebagian pendapatan agar agar dapat mengatasi kejadian yang tak terduga. Dana ini juga dipengaruhi oleh besarnya pendapatan.
(3)   Motif spekulasi. Pendapatan yang tinggi memberi kesempatan pada seseorang untuk melakukan transaksi yang bersifat spekulatif. Transaksi ini dilakukan untuk mendapat keuntungn yang banyak walaupun harus disertai dengan risiko yang tinggi. Transaksi spekulasi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak memliki pendapatan tinggi. Dengan memasukkan unsur pendapatan dalam pembentukan harga, maka John Keynes mengajukan rumus:
Mvy = PyTy
M        = jumlah uang
Vy       = kecepatan peredaran pendapatan uang
Ty       = barang-barang dan jasa akhir
Py       = tingkat harga
d.      Teori persediaan kas
Nilai uang tergantung pada jumlah pendapatan masyarakat yang dipegang atau ditahan dalam bentuk tunai. Jumlah pendapatan yang disimpan sebagai persediaan kas tergantung pada jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar.
M = K.P.Y
M  = jumlah uang yang beredar
K   = jumlah uang untuk persediaan kas
P   = tingkat harga
Y   = pendapatan
Dari pemaparan teori-teori sebelumya, dapat disimpulkan bahwa nilai uang dipengaruhi oleh berbagai faktor perekonomian. Namun, nilai uang yang berubah-ubah itu akan tercermin pada harga barang dan jasa yang tersedia di pasar.


PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG
1.      Permintaan Uang
Permintaan uang adalah jumlah unit moneter yang ingin dipegang sebagai harta tunai. Permintaan uang dipengaruhi oleh tiga hal. Ketiga hal ini pada prinsipnya sejalan dengan teori pendapatan yang dikemukakan oleh J.M Keynes.
a.       Kebutuhan bertransaksi
Terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar, kita menggunakan uang untuk membeli barang atau jasa atau untuk membayar tagihan. Jika pendapatan naik, nilai barang yang kita beli akan naik sehingga kita membutuhkan lebih banyak uang untuk bertransaksi.
b.      Kebutuhan berjaga-jaga
Kebutuhan ini dipengaruhi oleh biaya menyimpan uang, yang ditentukan oleh tingkat bunga. Dalam hal ini fungsi uang adalah sebagai penyimpan kekayaan.
c.       Kebutuhan berspekulasi
Spekulasi berarti melakukan sesuatu atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Jika seseorang melakukan spekulasi terhadap asetnya, tentu dengan sendirinya mengurangi permintaan uang. Sebaliknya, jika orang tersebut kurang berani berspekulasi, dia akan memilih menyimpan uang, yang merupakan aset paling aman untuk disimpan sebagai harta.
2.      Kurva Permintaan Uang
Salah satu hal yang memengaruhi permintaan uang adalah biaya penyimpanan uang, yang ditentukan oleh tingkat bunga. Orang akan menyimpan uangnya jika tingkat bunganya lebih tinggi daripada keuntungan menggunakan uang dalam kegiatan ekonomi atau membeli aset lain. Jadi, jika tingkat bunga meningkat, permintaan atas uang akan turun dan sebaliknya. Permintaan uang turun ketika tingkat bunga meningkat karena orang tidak tertarik menyimpan uang yang dimilikinya. Uang menjadi produktif karena digunakan untuk kegiatan ekonomi riil. Jumlah uang yang diminta sebagai penyimpan nilai kekayaan tergantung pada tingkat bunga.
Qd = f(i)
Qd = jumlah uang yang diminta sebagai aset
i     = tingkat bunga
3.      Pergeseran Kurva Permintaan Uang
Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan uang ke kiri atau ke kanan adalah tingkat bunga riil, nilai kekayaan masyarakat, dan perubahan pendapatan nasional.
      Jika ada perubahan dalam kekayaan, permintaan uang akan meningkat. Begitu pula jika kekayaan menurun, permintaan uang akan menurun. Perubahan kekayaan masyarakat dapat merubah kebutuhan bertransaksi, kebutuhan berjaga-jaga, dan kebutuhan spekulasi.
      Jika pendapatan nasional dan produk nasional meningkat, kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika pendapatan dan produk nasional menurun, kurva akan bergerak ke kiri.
4.      Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur penawaran uang atau mengatur uang yang beredar. Oleh karena itu, penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui Bank Indonesia.
L = M1 +  M2 + near money
dan M2 = M1 + uang kuasi
5.      Kurva Penawaran Uang
Kurva penawaran uang umumnya mempunyai slope positif. Seperti halnya kurva permintaan uang, jumlah uang yang beredar dipengaruhi oleh tingkat bunga. Jadi, semakin tinggi tingkat bunganya, semakin banyak jumlah uang yang beredar. Dan begitu pula sebaliknya.
Kurva penawaran uang digambarkan dengan slope positif karena, sebagai contoh, bank akan lebih terpacu untuk memberikan kredit kepada dunia usaha jika tingkat bunga lebih tinggi, dibandingkan jika tingkat bunga rendah. Hal ini karena keuntungan meminjamkan uang akan lebih besar ketika tingkat bunga tinggi. Dengan demikian, perubahan tingkat bunga akan menyebabkan pergerakan jumlah uang beredar di sepanjang kurva MS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar