Minggu, 03 April 2016

SEMINAR : “PEMUDA, BUDAYA DAN KOMUNITAS MASYARAKAT ASEAN”



 SEMINAR : “PEMUDA, BUDAYA DAN KOMUNITAS MASYARAKAT ASEAN”



            Bismillah...kali ini saya akan merangkum Seminar pada hari/tanggal : Kamis, 5 November 2015 dengan tema : “PEMUDA, BUDAYA DAN KOMUNITAS MASYARAKAT ASEAN”. Pada seminar kali ini dihadiri 3 Narasumber yang sangat hebat. Pembicara pertama adalah Ir. Ananto Kusuma Seta, MSc. PhD. Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing. Pembicara kedua adalah ibu Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UG, Dr. Nuriyati Samatan. Pembicara ketiga adalah Ibu Heni Sri Sundani.
Yang saya simak dan saya ketahui pada seminar kali ini adalah membahas bagaimana kita sebagai generasi muda mulai aktif dalam masyarakat ASEAN.
           Pembicara pertama memberi materi bagaimana kita harus melestarikan budaya, menjaga budaya Indonesia. Karena kita generasi muda pada saat ini seharusnya bersyukur dan memanfaat teknologi sebaik-baiknya. Kita harus belajar sungguh-sungguh untuk Indonesia yang lebih baik. Indonesia berada di tangan para pemuda, karena sebentar lagi tahun 2045 yang dimana disebut sebagai Indonesia emas.
           Pembicara kedua yang disampaikan ibu dekan tercinta menyampaikan “tiga konsep besar” yakni pemuda, budaya lokal dan masyarakat ASEAN. Pemuda merupakan elemen masyarakat yang sangat krusial dan signifikan dari berbagai elemen Bangsa. Jika kita ingin melihat masa depan sebuah negara, maka barometernya selain tingkat ekonominya adalah bagaimana generasi mudanya. Gambaran tentang pemuda dari sebuah bangsa, mencerminkan warna bangsa itu kedepan. Olehnya warga harus diberi bekal yang cukup untuk persiapan mereka memikul tanggung jawab mengambil alih kepemimpinan dan membangun Bangsa dan Negara ini kedepan. Lalu Ibu Dekan menyampaikan juga sejarah singkat terbentuknya ASEAN yang terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok yang ditandai dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN. Deklarasi dihadiri oleh 5 perwakilan Negara Asia Tenggara yaitu para Menteri Luar Negeri Indonesia diwakili oleh Adam Malik. Malaysia diwakili oleh Tun Abdul Razak. Filipina diwakili oleh Narciso Ramos. Singapura diwakili oleh S Rajaratnam. Dan Thailand diwakili oleh Menteri Luar Negeri Thamat Khoman.sejak dibentuknya ASEAN sebagai organisasi regional pada tahun 1967, negara-negara anggota telah meletakan kerjasama ekonomi sebagain salah satu agenda utama yang perlu dikembangkan. Lalu Ibu Dekan menyampaikan tentang hasil penelitian yang dilakukan di Sulawesi Selatan sepanjang tahun 2000-2001 tentang Gelandangan dan Pengemis Anak-Anak menunjukan, anak-anak yang gelandangan dan pengemis mempunyai “daur hidup” sendiri. Mereka yang memulai “karir-nya” di jalan biasanya menjadi pengemis bersama orang tuanya atau komplotan yang “menyewa” mereka, sudah mulai “mandiri” untuk “mengemis” sejak usia sangat belia, antara 2 hingga 3 atau 4 tahun. Hal ini menjelaskan bahwa di Indonesia sangat kurang dalam segi pendidikannya. Harus ada upaya pemerintah untuk memotong rantai tersebut, atau kita kehilangan sekian banyak lagi generasi.
              Pembicara ketiga yang disampaikan oleh Ibu Heni Sri Sundani yang sangat menginspirasi adalah kita sebagai pemuda Indonesia dapat memulai membentuk Indonesia yang lebih baik melalui hal yang terkecil terlebih dahulu. Seperti kita melihat di lingkungan sekitar apa yang kurang dari lingkungan tersebut. Kita sebagai pemuda harus kreatif harus bermanfaat bagi banyak orang. Ibu Heni sangat menginspirasi sekali dimana ikut serta dalam komuntas Agroedu Jampang. Mereka adalah pelajar yang belajar dari level SMP-SMA-Kuliah. Gerekan anak petani cerdas ini dikelola oleh komunitas Agroedu Jampang bertujuan untuk memberikan alternatif pembelajaran dengan cara pemberian pendampingan belajar secara intensif setiap pekan. Gerakanb mengajar ini berfokus pada pengembangan kecerdasan akademik seperti kemampuan berfikirlogis dan berhitung (matematika), kecerdasan lingustik : kemampuan menulis dan membaca, kemampuan berbahasa inggris, kecerdasan sosial melalui pembinaan akhlak dengan mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik seperti berbicara sopan santun, mengantri dan yang lainnya. Selain belajar mendalami pelajaran di sekolah, mereka juga diberikan beberapa keterampilan seperti pengetahuan dasar dalam bercocok tanam karena sebagian besar anak-anak tumbuh di lingkungan dengan potensi kampung di bidang pertanian,perkebunan,perikanan. Kita sebagai mahasiswa juga dapat bergabung dalam komunitas Agroedu Jampang ini. Selain kita dapat membagi ilmu kita juga senang dan menambah pengalaman. Ibu Heni juga menyampaikan kita harus mempunyai tujuan yang jelas mau jadi apa kedepannya, harus tertata rapi dan terstruktur agar mampu mencapai cita-cita secara maksimal. Kita harus ada niat berubah dari sekarang berubah ke arah tentu saja yang lebih baik. Karena di jaman sekarang ini sudah maju sekali teknologi, dibandingkan orang jaman dulu saja sudah bisa sukses dan maju apalagi di jaman yang maju seperti sekarang ini tentu saja kita dapat sukses jika ada niat ingin berubah ke arah lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar