SEMINAR : “PEMUDA, BUDAYA DAN KOMUNITAS MASYARAKAT ASEAN”
Bismillah...kali
ini saya akan merangkum Seminar pada hari/tanggal :
Kamis, 5 November 2015 dengan tema : “PEMUDA, BUDAYA DAN KOMUNITAS MASYARAKAT
ASEAN”. Pada seminar kali ini dihadiri 3 Narasumber yang sangat hebat.
Pembicara pertama adalah Ir. Ananto Kusuma Seta, MSc. PhD. Staf Ahli Mendikbud
Bidang Inovasi dan Daya Saing. Pembicara kedua adalah ibu Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi UG, Dr. Nuriyati Samatan. Pembicara ketiga adalah Ibu Heni Sri
Sundani.
Yang
saya simak dan saya ketahui pada seminar kali ini adalah membahas bagaimana
kita sebagai generasi muda mulai aktif dalam masyarakat ASEAN.
Pembicara
pertama memberi materi bagaimana kita harus melestarikan budaya, menjaga budaya
Indonesia. Karena kita generasi muda pada saat ini seharusnya bersyukur dan
memanfaat teknologi sebaik-baiknya. Kita harus belajar sungguh-sungguh untuk
Indonesia yang lebih baik. Indonesia berada di tangan para pemuda, karena sebentar
lagi tahun 2045 yang dimana disebut sebagai Indonesia emas.
Pembicara
kedua yang disampaikan ibu dekan tercinta menyampaikan “tiga konsep besar”
yakni pemuda, budaya lokal dan masyarakat ASEAN. Pemuda merupakan elemen
masyarakat yang sangat krusial dan signifikan dari berbagai elemen Bangsa. Jika
kita ingin melihat masa depan sebuah negara, maka barometernya selain tingkat
ekonominya adalah bagaimana generasi mudanya. Gambaran tentang pemuda dari
sebuah bangsa, mencerminkan warna bangsa itu kedepan. Olehnya warga harus
diberi bekal yang cukup untuk persiapan mereka memikul tanggung jawab mengambil
alih kepemimpinan dan membangun Bangsa dan Negara ini kedepan. Lalu Ibu Dekan
menyampaikan juga sejarah singkat terbentuknya ASEAN yang terbentuk pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok yang ditandai dengan penandatanganan
Deklarasi ASEAN. Deklarasi dihadiri oleh 5 perwakilan Negara Asia Tenggara
yaitu para Menteri Luar Negeri Indonesia diwakili oleh Adam Malik. Malaysia
diwakili oleh Tun Abdul Razak. Filipina diwakili oleh Narciso Ramos. Singapura
diwakili oleh S Rajaratnam. Dan Thailand diwakili oleh Menteri Luar Negeri
Thamat Khoman.sejak dibentuknya ASEAN sebagai organisasi regional pada tahun
1967, negara-negara anggota telah meletakan kerjasama ekonomi sebagain salah
satu agenda utama yang perlu dikembangkan. Lalu Ibu Dekan menyampaikan tentang
hasil penelitian yang dilakukan di Sulawesi Selatan sepanjang tahun 2000-2001
tentang Gelandangan dan Pengemis Anak-Anak menunjukan, anak-anak yang
gelandangan dan pengemis mempunyai “daur hidup” sendiri. Mereka yang memulai
“karir-nya” di jalan biasanya menjadi pengemis bersama orang tuanya atau
komplotan yang “menyewa” mereka, sudah mulai “mandiri” untuk “mengemis” sejak
usia sangat belia, antara 2 hingga 3 atau 4 tahun. Hal ini menjelaskan bahwa di
Indonesia sangat kurang dalam segi pendidikannya. Harus ada upaya pemerintah
untuk memotong rantai tersebut, atau kita kehilangan sekian banyak lagi
generasi.
Pembicara
ketiga yang disampaikan oleh Ibu Heni Sri Sundani yang sangat menginspirasi
adalah kita sebagai pemuda Indonesia dapat memulai membentuk Indonesia yang
lebih baik melalui hal yang terkecil terlebih dahulu. Seperti kita melihat di
lingkungan sekitar apa yang kurang dari lingkungan tersebut. Kita sebagai pemuda
harus kreatif harus bermanfaat bagi banyak orang. Ibu Heni sangat menginspirasi
sekali dimana ikut serta dalam komuntas Agroedu Jampang. Mereka adalah pelajar
yang belajar dari level SMP-SMA-Kuliah. Gerekan anak petani cerdas ini dikelola
oleh komunitas Agroedu Jampang bertujuan untuk memberikan alternatif
pembelajaran dengan cara pemberian pendampingan belajar secara intensif setiap
pekan. Gerakanb mengajar ini berfokus pada pengembangan kecerdasan akademik
seperti kemampuan berfikirlogis dan berhitung (matematika), kecerdasan
lingustik : kemampuan menulis dan membaca, kemampuan berbahasa inggris,
kecerdasan sosial melalui pembinaan akhlak dengan mengajarkan
kebiasaan-kebiasaan baik seperti berbicara sopan santun, mengantri dan yang
lainnya. Selain belajar mendalami pelajaran di sekolah, mereka juga diberikan
beberapa keterampilan seperti pengetahuan dasar dalam bercocok tanam karena
sebagian besar anak-anak tumbuh di lingkungan dengan potensi kampung di bidang
pertanian,perkebunan,perikanan. Kita sebagai mahasiswa juga dapat bergabung
dalam komunitas Agroedu Jampang ini. Selain kita dapat membagi ilmu kita juga
senang dan menambah pengalaman. Ibu Heni juga menyampaikan kita harus mempunyai
tujuan yang jelas mau jadi apa kedepannya, harus tertata rapi dan terstruktur
agar mampu mencapai cita-cita secara maksimal. Kita harus ada niat berubah dari
sekarang berubah ke arah tentu saja yang lebih baik. Karena di jaman sekarang
ini sudah maju sekali teknologi, dibandingkan orang jaman dulu saja sudah bisa
sukses dan maju apalagi di jaman yang maju seperti sekarang ini tentu saja kita
dapat sukses jika ada niat ingin berubah ke arah lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar