Karya : Sutardji Caljum
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
ku
Keterangan puisi tragedi Winka dan sihka
Jika kita perhatikan, puisi tersebut hanya terdiri dari 2
kata, yaitu kawin dan kasih yang di penggal atas suku katanya. Kemudian,
suku-suku kata itu dibalik susunannya menjadi Winka dan sikap.
Pada awalnya kata kawin masih di tulis penuh, yang
mengandung makna konotasi bahwa perkawinan adalah sesuatu yang suci dan
indah. Setiap orang akan berangan-angan bahwa perkawinan adalah indah.
Dan akan memberi kebahagiaan yang lengkap setelah hadirnya anak di suami
istri itu.
Setelah melalui perjalanan waktu, kata kawin terpotong jadi
ka dan Win. Hal ini bermakna bahwa bayangan perkawinan yang mula-mula
indah setelah mengalami perkawinan berubah.
Setelah menjalin perkawinan orang dibebani kewajiban,
misalnya kewajiban memenuhi kebutuhan keluarga dan kewajiban membiayai
anak. Ternyata perkawinan tidak seperti dibayangkan,tetapi penuh
kesukaan. Kta kasih pun akhirnya terbalik menjadi sihka akhirnya
terpotong-potong jadi ka dan sih, dan kehilangan artinya menjadi
sih-sih-sih saja. Setelah melalui perjalanan yang panjang,ketika dalam
perkawinan itu menghadapi beberapa kesukaran, kasih sayang pun mulai
memudar, bahkan suami/istri menyeleweng dan akhirnya perceraian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar